Pentas Revitalisasi Sastra Lisan Tumburi’ou Digelar Pemkab Bombana

Drs. Man Arfa, Sekda Kabupaten Bombana
Bombana, Catatanaktual.id – Pemerintah Kabupaten Bombana menggelar pementasan revitalisasi sastra lisan Moronene oleh Pj. Bupati Bombana melalui Sekertaris Daerah Kabupaten Bombana Drs. Man Arfa kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Tanduale Kantor Bupati Bombana, Selasa (29/8/20023).
Kegiatan itu merupakan pengaplikasian salah satu kebijakan dan peraturan Pemerintah dibidang kebahasaan, yaitu Permendagri No. 40 Tahun 2007 tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah.
Berdasarkan dasar hukum tersebut, kemudain menjadi patron bagi Pemerintah daerah untuk melakukan pelestarian, pengembangan dan pembinaan bahasa baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah.
Drs. Man Arfa mengatakan bahwa Bombana didiami berbagai suku atau etnik, tentunya mereka membawa budayanya masing-masing termasuk menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Ragam bahasa daerah yang dimiliki oleh masyarakat Bombana merupakan bagian dari kekayaan kebudayaan Indonesia.
Menurutnya, Revitalisasipun diyakini punya peran penting dalam menjaga keaslian bahasa dan sastra daerah untuk tetap hidup. Masyarakat juga dapat membangun kembali tradisi komunitas bahasa dan sastra daerah.
Penggunaan bahasa daerah, bukan untuk membangun egosentris kedaerahan tetapi sebagai langkah membangun interaksi bahasa untuk mempertahankan kekayaan bahasa yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Pemerintah Kabupaten Bombana akan terus mendukung langkah dan komitmen Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra daerah di tengah-tengah masyarakat melalui program-program kebahasaan dan kesastraan” ujar Man Arfa.
Kabupaten Bombana adalah daerah dengan potensi sumber daya yang melimpah, baik alam, manusia, dan budayanya dan juga merupakan sebuah daerah yang sangat terbuka sehingga memungkinkan banyak terjadi persentuhan budaya. Persentuhan budaya tersebut akan meninggalkan peristiwa sejarah dan budaya seperti bahasa dan sastra.
“Pemerintah daerah Bombana pun terus berupaya melestarikan kearifan lokal, termasuk sastra lisan, agar tururan cerita tidak hilang atau punah. Semoga dengan langkah ini pula kita dapat menghadirkan generasi baru dari penutur bahasa dan sastra daerah di Bombana. Karena keberlanjutan bahasa dan sastra daerah tetap berada di tangan penutur bahasa dan sastra daerah dan pemerintah daerah itu sendiri” Jelas Man Arfa.
Pada kegiatan tersebut turut dihadiri ketua DPRD Kabupaten Bombana, para Kepala OPD, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Uniawati, S.Pd., M.Hum. dan Ketua Dewan Adat Moronene. (*)