RPIK Berkualitas Menuju Pembangunan Industri yang Berkelanjutan dan Inklusif

Kegiatan seminar yang dibuka Sekda Bombana, Drs. Man Arfa
Bombana, Catatanaktual.id – Pemerintah Kabupaten Bombana, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kabupaten Bombana menggelar seminar awal dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota (RPIK), Kamis (20/6/2024).
Kegiatan yang diselenggarakan di ruang rapat LPTQ Kantor Bupati Bombana itu, membahas RPIK penetapan visi, misi tujuan dan sasaran pembangunan industri Kabupaten Bombana, penetapan industri prioritas dan industri unggulan berbasis Industri Kecil Menengah (IKM), penetapan program-program pembangunan industri prioritas, penetapan perwilayahan industri, kriteria kelayakan penetapan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) sesuai Permenprin Nomor 30 Tahun 2020, dan penetapan program-program pembangunan KPI dan KSIKM.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bombana, Drs. Man Arfa, menekankan pentingnya peran RPIK dalam mengarahkan pembangunan industri di daerah Bombana untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
“RPIK akan menjadi panduan strategis bagi pengembangan sektor industri di Kabupaten Bombana. Kami berharap dokumen ini tidak hanya merumuskan rencana jangka pendek, tetapi juga melihat aspek keberlanjutan dan keterlibatan semua stakeholder terkait,” ujar Man Arfa.
Pembangunan Industri Kabupaten Bombana memiliki tiga tahapan diantaranya, tahap I tahun 2024-2028 ditargetkan dapat meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, tahap II tahun 2029-2033 ditargetkan dapat meningkatkan daya saing global berbasis pengelolaan komoditas unggulan daerah, dan tahap III tahun 2034-2044 ditargetkan dapat meningkatkan masyarakat industri Bombana yang maju dan berdaya saing global berbasis potensi unggulan daerah.
Diskusi intensif dilakukan dengan menghadirkan narasumber dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Prof. Dr. Sudirman Zaid dan Dr. Ir. LM. Nurrakhmat untuk mengidentifikasi potensi sektor industri yang dapat dikembangkan, serta tantangan yang perlu diatasi dalam proses penyusunan RPIK.
Dalam kegiatan itu juga turut dihadiri Asisten dan Staf Ahli Bupati, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh masyarakat, serta pelaku industri lokal. (*)